Achievement Unlocked!

Wednesday, December 18, 2013

Gue inget, sejak SMP sampai kuliah gue selalu mencoba hal-hal baru dalam hidup gue.

Kalo di SMP, gue berhasil bikin klub bola bernama Gading United Football Club atau biasa dipanggil GUFC. Dibikin pas gue kelas 2 SMP, klub ini jadi tenar seantero sekolah di Kelapa Gading karena lumayan songong ngajakin sparing sama klub-klub bola di sekolah-sekolah lain. Mulai dari Tunas Karya, SMAK 5, sampai sekolah internasional NJIS. Songong karena nantang ngajakin tanding, tapi abis itu sukses kalah.

Kalo di SMA, sejak tipes dan jadi kapok main bola 2x seminggu, gue banting setir ke dunia musik. Yes, gue ngeband! Gue memulai karir di dunia musik gue dari vokalis dan sempet manggung di acara pensi sekolah dengan single theme song Sinchan. Di kelas 3 gue pun pindah posisi sebagai bassist, tak lain dan tak bukan adalah karena teman-teman gue sudah sadar betapa sumbangnya suara gue, dan posisi gitar yang penuh dengan gitaris-gitaris yang jauuuuh lebih jago daripada gue.

Lalu gue bersama teman-teman IPS 4 membentuk sebuah band beraliran British Rock yang bernama Bob Rock. Yeah keren kan! Yang kalo disebut secara cepat jadi "bobrok" :D Kami pun ikut serta di berbagai audisi, dan sukses ditolak. Satu-satunya acara besar yang bisa kami ikuti adalah lomba band di Gading Batavia, itu pun karena ga ada audisi. Pas manggung, gue sukses lupa kunci.

Pas di kuliah, gue banting setir ke dunia seni yang lain; teater. Kalo yang ini gue bisa bilang dengan bangga bahwa gue lumayaaan lah di bidang yang ini. Seakan akhirnya gue menemukan "kotak hidup" gue. Bersama Teater SIJI dalam naungan OMK St. Yakobus, gue sukses mencatatkan diri sebagai pelatih dan sutradara pentas Visualisasi Jalan Salib pas Jumat Agung sebanyak 3x (2008, 2009, 2012). Dari teater juga yang menuntun gue untuk menjadi MC di acara Sweet Seventeen. Wah keren lah pokoke teater ini.

Nah dalam dua bulan terakhir, banyak hal baru yang gue lakukan yang menambah daftar panjang diatas. Semua hal ini engga dilakukan dengan impulsif sih. Tapi memang ada modal nekatnya juga. Yah langsung aja deh.

5K Run
Gue memang bukan salah satu orang yang latah trend, tapi untuk yang satu ini harus gue akui gue memang jadi ikut-ikutan. Awalnya cuma gara-gara gue mau olahraga rutin. Diantara berenang dan lari, akhirnya gue pilih lari sebagai olahraga yang paling murah dan ga butuh apa-apa. Sempet dihasut sama temen gue yang udah kerajinan ikutan lomba lari macam kaya gini, akhirnya gue pun jadi rajin joging 3 hari seminggu demi ikutan Jakarta Marathon dan ngambil yang kategori 5 kilometer. Thanks to iPhone app yang keren banget, yang ada program latihan lari dari yang sama sekali belum pernah lari sama sekali sampe bisa lari 5km. Hari Minggu 27 Oktober 2013, gue pun ikut lomba lari pertama gue, dan dapat medali finisher dengan catatan waktu 47:00:07.



Design a Training Program
Kalau yang ini memang tuntutan pekerjaan gue di Dandelion Consulting Group (DCG). Gue juga ga nyangka sih gue akan jadi Project Manager dengan bekerja disini, dan mendesain program training. Dengan ada project besar yang berupa Character Camp untuk 200-an anak SMP dan SMA, jadilah gue dan rekan kerja gue mendesain bareng untuk program tiga hari dua malam di Situgunung. Saat-saat persiapan dan merancang program sih seru dan asyik karena gue juga jadi belajar banyak. Tapi yang bikin deg-degan adalah beberapa hari sebelum Hari-H. Gue kan memang terlahir dengan ada perasaan inferior dan minder, jadi ga heran kalau ada pemikiran kaya gini yang muncul dalam kepala gue,
"ini program yang gue desain apa bener ya?? kalo ternyata salah gimana yaaaa? mental dan psikologis 200 anak bakal kaya gimanaaa coba"
Ditambah lagi di Hari-H, Kamis-Sabtu 28-29 November 2013 otomatis gue dan rekan kerja gue jadi korlap kan ya. Memang sih klien puas dengan jasa kami, anak-anak juga menikmati program, tapi dari kami berdua - khususnya gue - merasa bahwa manajemen dan organisasi yang ada itu berantakan banget! Blame my perfectionism, tapi gue merasa project kemarin itu banyaaaak banget yang harus ditingkatkan. Ya bersyukur juga sih atas kepuasan klien yang jadi menyeimbangkan perasaan inferior gue.




Direct the Theater Performance

Meski gue udah pernah melatih dan menyutradarai Visualisasi Jalan Salib tiga kali, tapi gue belum pernah melatih dan menyutradarai pentas teater diluar itu. Tahun ini pun gue berkesempatan melakukan itu. Dengan 9 orang pemain, kami mementaskan naskah "Persimpangan" karya P. Hariyanto. Teater SIJI angkatan perintis sudah pernah mementaskan naskah ini tahun 2005 lalu. Naskah ini gue pilih karena memang mengandung makna yang timeless dan bagus banget untuk diketahui oleh banyak orang.

Lewat tiga bulan latihan yang rasanya kebanyakan dukanya daripada sukanya, pentas di hari Sabtu, 30 November 2013 berjalan kelewat sempurna dan diluar bayangan gue. Entah apa karena penghayatan yang sedikit berbeda yang gue kasih, para pemain tampil super-total dan membuat gue kagum.




10K Run

Nah ini hal gila yang gue lakukan. Lari 5K aja belum lancar dan masih ada waktu gue untuk jalan di tengah-tengah, udah belagu mau naik level ke 10K! Kalau yang ini memang gue ikutan karena event-nya keren menurut gue. Jelas adalah kaos peserta yang menjadi motivasi utama gue ikutan Nike #bajakJKT 10K Dan bener aja sih, kaosnya dry fit dan kereeeen! Trus medali finisher diganti jadi kaos finisher, waaah another Nike product yang keren menurut gue.

Yang lebih sinting, persiapan gue bener-bener kurang untuk race yang kali ini. Kaya cuma 1x joging seminggu karena kerjaan lagi ribet-ribetnya. Ditambah sehari sebelum lari gue ada job WO yang mengharuskan gue untuk berdiri seharian, dan baru tidur jam 12 malam itu sesuatu banget man! Hari Minggu 15 Desember 2013, gue pun sudah berada di garis start dan kali ini dengan sepatu lari baru! Yeaaah hasil beli KW di Taman Puring sih tapi mayan laaah buat lari. Walaupun sempet ngerasain pergelangan kaki mati rasa di kilometer ke-4, akhirnya gue bisa mencapai garis finish juga sih dengan catatan waktu 1:16:45.




Become A Trainer

Ini juga tuntutan pekerjaan. Meski ngomong di depan umum bukan hal baru buat gue, tetapi gue suka minder dan ragu kalau ditawari jadi fasilitator (atau bahasa kerennya trainer) oleh orang lain. Ketika gue jadi pelacur freelancer di Pure Training Center, tawaran ini sempat beberapa kali datang namun gue tolak secara halus dengan alasan belum banyak pengalaman. Alasan pribadi gue ya itu, kalo gue salah bawain acara atau bawain materi, gue bertanggung jawab dengan kesehatan mental psikologis peserta acara booook! Meski di kantor, tawaran ini tidak datang tapi memang gue yang mengajukan diri sendiri. Karena ya memang sulit untuk cari seorang yang bisa berbicara di depan umum, plus dengan tambahan kemampuan bahasa Inggris karena permintaan klien. Okelah gue pernah jadi MC acara Sweet Seventeen, tapi ini kan bedaaaa busettt! Gue juga pernah bawain workshop di gereja, tapi itu kan pelayanaaaan dan ini profesionaaaal.

Beruntung programnya cuma sehari. Acara Penabur International Teachers' Outing Senin 16 Desember 2013 pun gue mulai dengan grogi dan cara ngomong yang belibet dan berantakan ahahahaha. Belum lagi program yang gue dan rekan kerja gue desain ternyata banyak bolongnya *ARGH*. Tapi gue mulai "panas" di malam hari ketika gue bawain sesi penutup. Kalau di sesi pembuka gue merasa banyak banget vocab yang hilang dan gue ga tau mau ngomong apa, di sesi penutup gue merasa jadi orang yang bawel dan ngomong banyak hal. Mungkin karena sesi Before I Die yang memang dari ide gue sendiri dan gue tahu banget tentang ini. Secara keseluruhan gue masih engga puas dengan performa kerja gue di hari itu *blame my perfectionism*. Apalagi ada beberapa momen dalam hari itu yang membuat gue berpikir
"lain kali GUE GA MAU jadi fasil lagi, GUE GAGAL"
Tapi setelah acara selesai dan gue ngobrol banyak dengan salah seorang guru, gue merasa self esteem gue meningkat mendengar pendapat dia mengenai acara hari ini.

Hmmm I shouldn't quit. I should learn more instead.


You Might Also Like

0 comment(s)

About Me

Timo - a full-time explorer, a part-time writer, a film programmer, a movie passionate, an author of Sobekan Tiket Bioskop